Jakarta - Bagi umat Muslim yang menunaikan ibadah Umrah dan Haji, Bukit Safa dan Marwah adalah bagian penting dalam rangkaian ibadah yang penuh makna. Kedua bukit ini menjadi tempat dilaksanakannya ritual sa’i, yaitu berjalan bolak-balik sebanyak tujuh kali sebagai bagian dari syarat sahnya ibadah Umrah dan Haji. Berikut fakta-fakta menarik seputar Bukit Safa-Marwah yang penting diketahui, khususnya bagi Anda yang sedang merencanakan perjalanan Umrah.
1. Bukit Safa-Marwah: Sejarah dan Asal Usul Sa’i
Ritual sa’i di antara Bukit Safa dan Marwah berawal dari kisah Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim AS. Saat itu, beliau mencari air untuk putranya, Nabi Ismail AS, yang kehausan di tengah padang tandus Mekkah. Dengan penuh keyakinan, Siti Hajar berlari bolak-balik sebanyak tujuh kali antara Bukit Safa dan Marwah. Atas izin Allah SWT, muncullah mata air Zamzam yang hingga kini tak pernah kering. Kisah ini menjadi dasar pelaksanaan sa’i sebagai bentuk penghormatan atas kesabaran, usaha, dan keikhlasan seorang ibu yang penuh tawakal kepada Allah SWT.
2. Jarak dan Lokasi Bukit Safa-Marwah
Jarak antara Bukit Safa dan Marwah sekitar 450 meter. Dengan tujuh kali lintasan bolak-balik, total jarak sa’i mencapai kurang lebih 3,15 kilometer. Saat ini, area sa’i sudah berada di dalam Masjidil Haram, sehingga jamaah dapat melaksanakan ritual ini dengan nyaman, baik siang maupun malam. Fasilitas modern seperti pendingin ruangan, eskalator, dan jalur khusus untuk lansia maupun jamaah berkebutuhan khusus turut mempermudah pelaksanaan sa’i.
3. Keutamaan Bukit Safa dan Marwah dalam Al-Qur'an
Dalam Surah Al-Baqarah ayat 158, Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya Safa dan Marwah adalah sebagian dari syiar Allah."
Ayat ini menunjukkan bahwa pelaksanaan sa’i merupakan bentuk pengagungan syiar Allah dan menjadi bagian dari ketaatan umat Muslim dalam mengikuti ajaran-Nya.
4. Simbol Harwala di Antara Lampu Hijau
Saat melaksanakan sa’i, terdapat dua lampu hijau sebagai tanda tempat di mana Siti Hajar mempercepat langkahnya atau berlari kecil (harwala) dalam upaya menemukan air. Jamaah laki-laki disunnahkan berlari kecil di area ini, sementara jamaah perempuan berjalan seperti biasa.
5. Bukit Safa-Marwah: Bukti Keteguhan Hati dan Tawakal
Ritual sa’i tidak hanya sekadar berjalan bolak-balik, tetapi mengandung makna mendalam tentang kesabaran, usaha maksimal, dan tawakal kepada Allah. Setiap langkah mengingatkan jamaah bahwa setelah usaha sungguh-sungguh, pertolongan Allah pasti datang sebagaimana kisah mata air Zamzam.
6. Area Asli yang Tetap Terjaga
Meskipun Masjidil Haram telah mengalami banyak renovasi dan perluasan, posisi asli Bukit Safa dan Marwah tetap terjaga. Para jamaah masih dapat melihat bagian batuan asli bukit yang kini dilindungi dalam area khusus di Masjidil Haram.
Mengunjungi Bukit Safa dan Marwah dalam ibadah Umrah menjadi momen spiritual yang penuh makna. Dengan memahami sejarah dan keutamaannya, jamaah dapat melaksanakan sa’i dengan lebih khusyuk dan menghayati setiap langkahnya sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Yuk rencanakan umrahmu bersama Al Amar Tours! Segera hubungi kami untuk mendapatkan paket umrah terbaik, pembimbing berpengalaman, dan perjalanan yang nyaman ke Tanah Suci.
☎️ 021 6328011
📱 0811 8000 1162
✉️ info@alamartours.co.id
📍 Harmoni Plaza Blok L 2-3-4, Jl. Suryopranoto No. 2, Jakarta 10130, Indonesia